Rabu, 14 Agustus 2013

Sebuah tanda yang akan membuat kita mengerti

Sebuah senyuman terukir indah dikala aku membuka mata. Sebuah senyuman yang tak bisa dibandingkan dengan apapun. Sebuah senyuman yang bisa membuat orangnyaman ketika melihat senyuman tersebut.sebuah senyuman yang dihasilkan oleh sebuah bibir yang manis dan disekitarnya telah ada beberapa keriput yng menandakan bahwa bibir itu telah mengecap berbagai macam rasa didunia ini. Rasa Manis, Pahit, Dan asam. Senyuman yang dihasilkan dari hati yang tulus menyayangi diriku. Hati yang ikhlas dan jiwa raga yang dipertaruhkan buat aku. Dia adalah seseorang yang diturunkan oleh Tuhan buat aku. Dia wanita spesial dan tidak ada duanya. Dia yang  kita sering sebut dengan sebutan Ibu. Dikala aku terbangun, ibu sudah ada disampingku. Beliau merasa khawatir dengan keadaanku. Ya memang aku dilahirkan dan dikaruniakan seperti ini. aku mungkin belum tentu menerima keadaanku dengan lapang dada. Tapi disetiap aku merasakurang sempurna disaat itulah ada 2 orang malaikat yang mengajarkan sebuah tentang arti kesempurnaan. Melihat aku terbangun, ibu berkata "Gmna keadaanmu nak?" sambil mengusap dahiku. dan aku jawab dengan hanya senyuman dan anggukan. lalu ibu menyuapi aku dengan bubur ayam favoritku setelah itu aku kemudian bergegas kembali kesekolah. aku pernah bermimpi dan mimpi itu aku gantungkan diatas dahiku sepanjang 5cm kaya film itu. aku terinspirasinya. Cita-citaku sesimple mungkin, aku hanya ingin melihat kedua orang tuaku dengan senyuman bangga dan terharu. Memangkata-kata itu basi, tapi coba bayangkan dan renungi sesulit apa ketika kita ingin membuat orangkita sayang itu bangga.jam 06.45 pun menunjukkan bahwa aku harus bergegas kesekolah. sebelum sekolah akupun pamit kepada kedua orangtuaku. khususnya aku selalu ingin seperti ayahku, ya menurut ku aku pantas mengikuti jejak jejak perjuangannya dan pengorbanannya buat orang yang ia sayangi. Selama aku hidup dengan ayahku, aku tidak pernah mendengar tentang kata mengeluh didalam hidup ayah. ayah menanggapi semua masalah tersebut hanya dengan senyuman. Ayah tak pernah kenal lelah untuk mencari nafkah. ayah pernah berkata "Ayah bangga dengan kamu kalo kamu sekolah sampai sarjana, walaupun ayah hanya lulusan stm".Kata-kata itu aku tanggapi hanyan dengansebuah senyuman yang kecut dan aku rasakan bergetar hatiku ketika mendengarnya. Pada suatu ketika aku disadarkan oleh Allah dengan cara yang sangat menyakitkan. Dipanggilnya Ibu bidadari yang aku sangat sayangi kehadapan-Nya. Mungkin inilah jalan yang dikehendaki-Nya. Dari pengalaman ini aku hanya menarik sebuah kesimpulan "Sesuatu yang peduli dan sayang terhadap kita dengan tulus kita akan tersadar saat mereka tidak ada atau pergi takkan kembali".




HappyBirthday Mother.

Tidak ada komentar :