Sabtu, 21 September 2013

Pada Akhirnya terpisahkan juga.

Kejadian itu terjadi ketika kita bersama-sama menghadiri acara perpisahan sekolah, kita menyewa villa. Dan ketika hari itu dimulai aku mulai merasakan rasa yang dimana dahulu pernah ada, Malam harinya saat kita dan teman-teman bersama-sama larut akan kesenangan, aku menatap dirimu dan dirimu pun menatap akan hal yang sama. Aku merasakannya itu, rasa dimana yang dahulu sempat hilang dan digantikan oleh seseorang yang hanya bisa membuataku menangis saja. Dan ketika malam semakin larut, begitu juga aku yang larut akan rasa yang dahulu pernah ada dan kini kembali saat aku berdua saja denganmu. Aku mengobrol, bercanda dan aku melakukan apa saja hal yang sangat konyol ketika bersama kamu. Dan kaupun sangat menikmati waktu berdua denganku, jarang sekali aku bisa berdua dan sedekat itu denganmu, aku merasakan benar kasih sayang, perhatian dan sebuah perasaan yang dahulu hilang dan kini hadir kembali. Ya, aku merasakannya lagi saat itu juga, dan kuharapkan kaupun merasakan hal yang sama. semakin malam semakin kita sangat dekat, hingga saking dekatnya akupun memelukmu dengan mesra dan kaupun meletakkan kepala didadaku, sangat terasa hangat sekali, aku mengelus kepala dan rambut indahmu itu sambil diterangi indahnya sinar rembulan dan desiran angin lautan yang luas. Aku merasa sangat nyaman pada saat itu, pada saat itu aku hanya ingin kau merasakan nyaman didekapanku, siapa sih yang tidak mau melihat wanita yang disayanginya itu merasakan nyaman pada saat kita memeluknya? Ya aku sangat mau akan hal itu. Malam itu hampir habis, dan akupun berharap akan ada waktu yang seperti ini lagi. Esoknya kita harus bergegas pergi dari villa, dan saat itu saat yang paling tidak mengenakkan karena saat itulah aku dan dia harus terpisahkan, ya memang setiap ada pertemuan pasti akan ada perpisahan sama seperti yang aku alami dan setiap ada rasa sayang pasti akan ada rasa sakit. Akupun berjanji kepada dia akan menemui dia kembali ketika libur kuliah. Beberapa bulan kemudian akupun mendapat kabar darimu, padahal dari semenjak perpisahan tersebut kau tidak pernah membalas kabarku, akupun heran dengan adanya kabar darimu. Ketika bertemu, melihat isi mata kamu, akupun yakin arti tatapan matamu tersebut. sebuah tatapan yang mengatakan kalau sebenarnya aku hanya sebagai tempat pelarian dirimu ketika dirimu terasingkan oleh segala sesuatu yang diluar sana. Mengapa kau kembali padaku saat kau terpuruk? apakah kau hanya menganggap aku buku diarymu? Aku ingat janji janjimu yang mengatakan pada saat itu aku orang satu-satunya yang bisa membuat kamu nyaman. Dipesan singkat aku dan kamu sangat mesra dan sangat intim tapi mengapa ketika aku bertanya tentang kejelasan hubungan ini kamu diam? Apakah kamu bingung mengatakannya? Atau kamu hanya menganggap ini hanya sebuah pesan singkat karena dulu kita pernah begini? apakah rasa yang didalam hatiku berbeda dengamu? tolong jawablah. Karena aku disini menunggu sampai kamu kembali. Dan pada akhirnya aku dan kamu terpisahkan oleh jarak, dan ini membuat semakin sulit hubungan kita, karena kamu bercerita tentang seorang, seorang yang dimana telah merebut posisi aku ditempat hatimu. Kamu bercerita tentang dia sangat gembira, tapi apakah kamu tau? saat kamu bercerita seperti itu hati aku terluka dan sangat sakit, buat apa selama ini aku menjaga hati ini buat kamu yang jauh disana sedangkan kamu dengan seenaknya mencari hati yang lain yang bisa membuat kamu merasa bahagia:').

Tidak ada komentar :